Salah satu penerima manfaat, Pak Marsudi, seorang pencari melinjo dengan penghasilan 9.000 rupiah per hari, mengatakan bahwa dulu ia hanya bisa bermimpi memiliki rumah yang layak. Begitu juga dengan Pak Hasanudin, yang rumahnya tidak pernah tersentuh perbaikan sejak era Presiden Soeharto. Kini, mereka bisa tidur dengan lebih tenang, tanpa khawatir atap bocor atau dinding runtuh.

Bagi keluarga-keluarga ini, rumah bukan sekadar bangunan, melainkan tempat berlindung, berkumpul, dan menemukan kebahagiaan bersama. Dengan renovasi rumah yang layak, mereka kini dapat menjalani hidup dengan lebih tenang dan penuh harapan untuk masa depan yang lebih baik.

Program ini tidak hanya sekadar membangun rumah, tetapi juga membangun harapan bagi setiap individu untuk memiliki tempat tinggal yang layak. Terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam mewujudkan perubahan ini. Bersama, kita bisa membawa dampak positif bagi kehidupan banyak orang.